Riri, gadis cantik yang sempurna hidupnya kembali membuat sejuta lelaki
terpesona karena keanggunannya. Segala hal dapat ia peroleh dengan
mudah, apalagi dengan tittle-nya sebagai seorang mahasiswi
Kedokteran membuatnya menjadi idaman dimanapun berada. Namun, hidup tak
selamanya indah. Adakalanya seseorang harus mengenyam saat-saat paling
sulit di dalam hidupnya. Dari sekian banyak lelaki yang mengejarnya
hanya Haris-lah yang mampu membuat hidupnya kalang kabut. Riri harus
berjuang menyelamatkan nyawa seorang penyakitan seperti Bandi dari
tindakan mereka. Kisah cinta yang memilukan dengan tema pengorbanan bagi
setiap tokohnya membuat novel ini cocok bagi seorang melankolis.
Seperti novel-novel sebelumnya, Mira W senantiasa membuat kejutan di alur tulisannya. Tidak ada yang dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kisah cinta segitiga ini. Dalam novel ini digambarkan juga pengkhianatan, pengorbanan, kesetiaan sekaligus dendam yang membuat novel ini semakin kompleks dengan problematika. Namun di balik itu semua novel ini mengajarkan keindahan berpikir dari setiap tindakan dan mengajarkan pembaca untuk bijak dalam bertindak. Sosok Riri yang antagonis sekaligus protagonis di novel ini membuat pembaca terkadang membenci sekaligus iba. Penokohan yang begitu melekat di setiap alurnya juga membuat pembaca tidak bosan untuk membacanya.
Novel yang telah mengalami cetakan keenam pada Agustus 2006 ini juga mengajarkan banyak aspek mengenai kebijakan bertindak bukan hanya dalam hal cinta. Novel ini menggambarkan musibah yang disebabkan karena adanya kesalahan dalam pola asuh anak yang menyebabkan berantakannya sebuah rumah tangga. Selain itu novel ini juga mengangkat rasa kasih sayang dan saling pengertian yang mungkin dapat dijadikan pelajaran berharga oleh setiap pembaca. Maka tidak heran jika novel ini begitu dicari walaupun novel ini dapat dikatakan novel yang jadul. Namun, jangan pernah menganggap jadul itu kuno dan ketinggalan zaman karena dalam novel ini Mira W mampu mengangkat masalah-masalah yang begitu dekat dengan kehidupan saat ini. Novel yang begitu menyentuh dengan alur yang sederhana tetapi menggugah, sangat pas dinikmati dikala senggang.
Oleh: Yelna Yuristiary
http://yuristiary.blogspot.com
Seperti novel-novel sebelumnya, Mira W senantiasa membuat kejutan di alur tulisannya. Tidak ada yang dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kisah cinta segitiga ini. Dalam novel ini digambarkan juga pengkhianatan, pengorbanan, kesetiaan sekaligus dendam yang membuat novel ini semakin kompleks dengan problematika. Namun di balik itu semua novel ini mengajarkan keindahan berpikir dari setiap tindakan dan mengajarkan pembaca untuk bijak dalam bertindak. Sosok Riri yang antagonis sekaligus protagonis di novel ini membuat pembaca terkadang membenci sekaligus iba. Penokohan yang begitu melekat di setiap alurnya juga membuat pembaca tidak bosan untuk membacanya.
Novel yang telah mengalami cetakan keenam pada Agustus 2006 ini juga mengajarkan banyak aspek mengenai kebijakan bertindak bukan hanya dalam hal cinta. Novel ini menggambarkan musibah yang disebabkan karena adanya kesalahan dalam pola asuh anak yang menyebabkan berantakannya sebuah rumah tangga. Selain itu novel ini juga mengangkat rasa kasih sayang dan saling pengertian yang mungkin dapat dijadikan pelajaran berharga oleh setiap pembaca. Maka tidak heran jika novel ini begitu dicari walaupun novel ini dapat dikatakan novel yang jadul. Namun, jangan pernah menganggap jadul itu kuno dan ketinggalan zaman karena dalam novel ini Mira W mampu mengangkat masalah-masalah yang begitu dekat dengan kehidupan saat ini. Novel yang begitu menyentuh dengan alur yang sederhana tetapi menggugah, sangat pas dinikmati dikala senggang.
Oleh: Yelna Yuristiary
http://yuristiary.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar